Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
info musik
lirik & lagu
album baru
pendatang baru
top 10
resensi
agenda musik
sosok
   
 
 
RESENSI ALBUM
 
  Maraknya band baru di blantika musik Indonesia belum tentu membuat kemajuan. Tapi Drive menawarkan sesuatu yang berbeda. 'Esok Lebih Baik' jadi perkenalan mereka.
 
 
  Dari judulnya saja 'Don't Make Me Sad' terlihat, di album keduanya ini Letto tak ingin bersedih. Sedikit lagu mellow, dengan fariasi suara baru di musiknya, Letto mencoba garang.
 
      
 
 


  RRI-Online,
Album : SLANKISSME
Penyayi : SLANK
Product :
lagu lain : 1. SBY [Social Betawi Yoi]. 2. Yang Manis 3. Di Rumahku 4. Krisis BBM Dll
Release : 11 April 2006

SLANK benar-benar kehilangan "roh" slengean, merakyat, dengan lagu-lagu sederhana tapi "everlasting". Liriknya boleh saja kembali nakal, tapi kini menjadi nakalnya orang tua yang "terpaksa" galak karena lama dimanja cinta.

Single pertama yang dijagokan adalah SBY [Social Betawi Yoi]. Seperti berpantun dengan musik yang simpel tapi rapat. Lagu ini tampaknya memang didedikasikan untuk Betawi. Sayangnya, menurut penulis SLANK memilih single yang salah. Lagu ini meski sarat dengan lirik yag cukup kritis, tapi secara musikalitas tak terlalu nendang. Tidak ada eksplorasi musikal yang membuat lagu ini harus disimak terus menerus.

Lagu lain yang tampaknya hanya pengulangan tema adalah Yang Manis. Meski lagu-lagu balada seperti ini kerap membuat Slank makin dipuja, tapi lagu ini memperlihatkan Slank kehilangan orientasi yang cukup dalam tentang arti lirik yang dalam dan "menganggu" kuping. Mending menyimak track lama seperti Mawar Merah atau Balikin misalnya.

Bukan berarti album ini tak ada yang perlu disimaik. Track Di Rumahku punya makna harfiah yang cukup tajam di tengah kondisi Indonesia yang agi carut marut ini. Nah, mengapa tidak single ini yang jadi jagoan? Mungkin bisa lebih menarik perhatian..

Slank juga mencoba tetap kritis di track Krisis BBM. Sebenarnya, lagu-lagu seperti ini bisa lebih jadi anthem dengan pilihan-pilihan tertentu. Slank bisa jadi "gerakan moral" yang lebih luas. Tapi tampaknya Slank memilih bermain di wilayah aman secara politis.

Album ini memang seperti "peralihan" dari anak muda yang nakal, slengean, cenderung cuek ke arah orangtua yang lebih bijak dan hati-hati. Alhasil kalau album ini menjadi salah satu album Slank yang 'basi' mungkin masih bisa dimaklumi karena perubahan . Tapi kalau setelah ini mereka masih seperti ini, artinya Slankers harus memberi "warning" kepada Slank untuk kembali ke khittah. Slank jangan terbuai dengan glorius yang selalu mereka dapat dari fansnya. Grafik Slank sedang menurun.
 
     
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia