Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
info musik
lirik & lagu
album baru
pendatang baru
top 10
resensi
agenda musik
sosok
   
 
 
RESENSI ALBUM
 
  Maraknya band baru di blantika musik Indonesia belum tentu membuat kemajuan. Tapi Drive menawarkan sesuatu yang berbeda. 'Esok Lebih Baik' jadi perkenalan mereka.
 
 
  Dari judulnya saja 'Don't Make Me Sad' terlihat, di album keduanya ini Letto tak ingin bersedih. Sedikit lagu mellow, dengan fariasi suara baru di musiknya, Letto mencoba garang.
 
      
 
 


  es5de, Band Bocah dari Madiun Mengusung Harapan Besar
Madiun-RRI-Online,
ANAK MADIUN ngeband? Pertanyaan bernada "sinis" itu
menyeruak ketika mendapat undangan peluncuran album.
Sinisme yang sebenarnya dipacu oleh patron Jakarta
sebagai sumber semua ada, termasuk musik. Lalu apakah
Madiun, salah satu kota kecil di Jawa Timur tak boleh
masuk industri musik?

Pertanyaan bodoh. Siapapun boleh kok. Dan itulah yang
yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak Madiun ini.
Anak-anak? Tidak usah terkejut, yang kita bahas ini
memang anak-anak, tepatnya anak-anak kelas 5 SD. Tapi
jangan remehkan mereka, daripada kamu terbengong-bengong
dengan skill bermusik mereka.

Yup, nama band bocah ini es5de lantaran personil
semuanya masih kelas 5 SD. Meski masih kanak-kanak,
dalam album pertama mereka Saat Bersamamu Kawan, skill
mereka tak tampak seperti anak-anak. Mungkin persoalan
jam terbang saja yang perlau ditambahkan. "Mereka adalah
anak-anak yang punya potensi musik bagus," ujar Deddy
Dhukun, dalam peluncuran albumnya di MU Cafe Jakarta,
Rabu [5/7/2006] lalu. Personilnya adalah 3 vokalis
Levina, Dhimas dan Cita sementara Ryan sebagai keybord,
Ony pada gitar, Kharis sebagai basis dan Aldy si
penggebuk drum.

Deddy sendiri terlibat membantu pembuatan single yang
diberi titel Semoga Kita Bisa Jadi Presiden. "Saya
diminta mendadak, tapi saya usahakan yang terbaik dan
lahirlah lagu ini," ucapnya tentang lagu yang
diciptakannya ini. Single pertamanya sendiri berjudul
Saat Bersamamu Kawan ciptaan Wahyu WHL.

Band bocah ini ditemukan oleh Wahyu WHL, musisi yang
dikenal sebagai pencipta lagu Tenda Biru [dinyanyikan
oleh Desy Ratnasari --red]. "Saya hanya ingin mereka
tampil sebagai diri sendiri. Mungkin cara bermusiknya
dewasa dan matang, tapi kita usahakan liriknya tetap
nuansa anak-anak," jelasnya lagi. Menanggapi kekuatiran
band anak-anak ini akan menggangu sekolah, Wahyu
menampiknya. "Rata-rata mereka adalah 10 besar di
sekolahnya, meski sudah ngeband," tambahnya.

Menariknya, band ini juga didukung oleh pemerintah
daerah Madiun. "Kita didukung oleh pemerintah setempat,"
tambah Wahyu. Salah satu dukungannya adalah, ketika
masuk SMP nanti, diusahakan semua personil es5de ini
tetep satu sekolahan.

Band ini awalnya bernama Endrakila. Personilnya memang
anak-anak itu. Kemudian mereka berkumpul dan menjadi
satu band. Hebatnya, meski anak-anak, mereka sering ikut
festival yang pesertanya adalah orang-orang dewasa.
Beberapa prestasi yang sempat diraih adalah The Best
Favorite Parade Band Pelajar 2005, Juara 1 Festival band
HUT SMA 1 Maospati Madiun atau Juara III Para Musik Seni
Pelajar 2005.

Lucunya, orangtua sebagai 'supporter' utama, punya
jadual bertemu semingu sekali untuk membicarakan
kelangsungan karir anak-anaknya. "Tapi kita tidak pernah
memaksakan kok, terserah mereka saja maunya bagaimana.
Kita hanya mengarahkan," jelas Tjahjo Winantyo, ayahanda
dari Levina, salah satu dari tiga vokalis band ini.

Band bocah memang tidak banyak. Tapi band bocah yang
eksis juga "nyaris" tidak ada. Nah, apakah es5de akan
memperpanjang band bocah yang menghilang? Melihat
potensi anak-anaknya, mereka punya kans untuk bertahan.
Siapa tahu, kelak akan muncul musisi papan atas dari
Madiun?
 
     
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia