Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
info hangat
gosip
info sinema
macanegara
pendatang baru
   
 
 
MANCANEGARA
 
? 'HARRY POTTER' Akan Dibuat Versi Teater Musikal
? 'MADE IN CHINA', Film Bollywood Garapan Hollywood
? Patung 'ROCKY BALBOA' Didirikan di Serbia
 
 


 
  [06 September 2007]
Doyok Jadi Pembicara Dalam Ceramah 'Anti-Narkoba'
Medan-RRI-Online,
Untuk pertama kalinya Doyok Sudarmadji tampil sebagai pembicara dalam kegiatan ceramah anti-narkoba dengan tajuk 'Suzuki Drugs Free Genaration' pada hari Rabu (5/9), bertempat di Pardede Hall, Medan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan pelajar tingkat SLTA yang ada di kota Medan, beserta ibu-ibu Bhyangkari Medan dan pengurus lembaga-lembaga yang konsen terhadap permasalahan narkoba, serta dari kalangan guru.

Doyok, pria yang memiliki nama asli Sudarmadji tampil sebagi pembicara yang didampingi oleh Kombes (Pol) Anjan Pramuka, selaku Direktur Reserse Narkoba Poldasu; Ketua Bhyangkari Sumut, Ny. Pol. Nurudin Usman; Ketua GAN Sumut dan pihak penyelenggara acara dari Suzuki, yakni Wibisono selaku GM Indomobil dan Krisjiamono selaku Pimpinan Operasional Surindo Varia Motor Gemilang.

Dalam kesempatan ini, Doyok memberikan pandangan serta menceritakan pengalaman pribadinya sebagai artis yang pernah menikmati hidup di 'hotel prodeo'.

"Sebaiknya sebagai remaja yang saat ini kalian sedang dalam masa pertumbuhan dan juga perjalanan hidup masih panjang. Jangan mencoba yang namanya narkoba, karena sangat berbahaya. Kenikmatan yang diperoleh hanya sesaat,tapi efeknya, coba lihat, akan membawa ke jurang kematian," ujarnya di hadapan para kalangan pelajar.

Pelawak yang pernah tampil di beberapa tayangan sinetron ini juga mengungkapkan bahwa saat ini remaja sangat rentan sekali disusupi narkoba dan hal ini tidak terlepas dari faktor pergaulan.

"Kalian sebagai pelajar sangat rentan sekali terpengaruh oleh narkoba. Makanya di dalam pergaulan sehari-hari, carilah teman yang dapat dipercaya, dalam arti tidak menggunakan narkoba," tandasnya.

Doyok yang pernah ditangkap pada tahun 2000 ini menegaskan bahwa di Jakarta kalangan pelajar mengenal narkoba umumnya dari pedagang rokok.

"Di Jakarta, pelajar mengenal narkoba, terutama ganja, umumnya dari pedagang rokok yang hanya sekedar menawarkan gratis hingga ada paket hemat," tambahnya.

"60% pedagang rokok di Jakarta merupakan agen narkoba yang umumnya berdagang di dekat sekolah. Hal ini untuk mencari mangsa di kalangan pelajar," tutur Doyok.

Harapan Doyok dalam seminar ini adalah bahwa kiranya seluruh masyarakat dapat bersatu padu membantu polisi dalam memberantas narkoba.

"Harapan saya kiranya masyarakat dapat memberikan informasi jika ada melihat peredaran narkoba di lingkungan masing-masing, termasuk pelajar kepada polisi. Jadikan dasar pengalaman saya ini sebagai contoh bagaimana bahaya narkoba dan polisi siap mendukung dan melindungi pelapor," tegasnya.

Di satu sisi, Kok Young selaku Supervisor Suzuki, menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarakan pihaknya ini melibatkan berbagai sekolah di Medan.

"Kita libatkan sekitar 25 sekolah yang ada di Medan serta menghadirkan 12 Duta Narkoba Suzuki yang juga dari pelajar. Pihak Suzuki melihat bahwa narkoba sudah sangat berbahaya. Dengan kegiatan ceramah ini pelajar dapat mengambil sebuah hikmah, terutama dasar dari pengalaman Doyok yang harus menjadi korban narkoba, dapat diambil sebuah pelajar berharga," ujarnya.

Doyok dalam kegiatan ini ternyata masih mendapat tempat sebagai public figure. Saat ia selesai berbicara, tak hentinya Doyok melayani para pelajar untuk diajak berfoto dan meminta tanda tangannya.

Malah terkadang Doyok membuat ulah lucu di hadapan pelajar hingga beberapa pelajar tertawa, termasuk saat diajak berfoto bersama.
   
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia