Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
IPTEK
lingkungan
keluarga
kesehatan
nusantara
tips
figur
   
 
 
 
NUSANTARA
 
? Pecinan Glodok, Pesona Kota Tua di Tengah Gemerlap Metropolitan Jakarta
? Kawah Ijen, Kawah Eksotis Berair Hijau Kebiruan
? Tanah Toraja, Andalan Wisata Sulawesi Selatan
 
 


   
  26 Maret 2006
Merokok Menurunkan Selera Makan
Melbourne-RRI-Online,
Mungkin banyak yang menyadari kebiasaan merokok bisa menekan nafsu makan, hal ini bisa jadi karena keasyikan kita merokok, yang membuat kita malas menambah asupan makanan untuk tubuh kita.

Kenyataan ini makin diperkuat dengan penelitian yang dilakukan para periset di Australia yang menemukan bahwa merokok bisa menekan nafsu makan, bahkan bisa membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan tanpa bantuan obat-obat pelangsing.

Penelitian gabungan yang dilakukan peneliti Melbourne dan Sydney menemukan sebuah senyawa kimia pada otak yang dikenal sebagai neuropeptide Y (NPY), pengatur nafsu makan, terpengaruh dengan merokok.

Para peneliti meneliti tiga kelompok tikus selama sebulan, membaginya dalam kelompok yang terkena asap rokok dalam jumlah sedang, dan dua kelompok yang bebas asap rokok.

Beberapa kelompok tikus yang bebas asap diberi makanan dalam jumlah yang sama dengan kelompok tikus yang terekspos asap rokok, sementara tikus lainnya makan tanpa batasan.

Hui Chen, mahasiswa Kedokteran Universitas Melbourne dan rekan menemukan tikus yang terekspos asap rokok cenderung mengalami penurunan tingkat NPY dalam hypothalamus di otak mereka, terutama bagian otak yang merespon selera makan.

"Kita tahu sebelumnya selera makan cenderung menurun pada para perokok. Penelitian ini mencari perubahan proses kimia pada otak perokok," jelas ahli syaraf, Margaret Morris, yang memimpin penelitian ini.

"NPY secara normal berfungsi untuk meningkatkan selera makan pada otak, dan peranan NPY sangat penting sekali bagi tubuh. Namun dalam penelitian kami mendapati NPY tikus yang sering terekspos asap rokok cenderung mengalami penurunan selera makan."

"Dalam hal ini kontrol selera makan antara manusia dan tikus cenderung memiliki banyak kesamaan, karena alur kimia tikus dan manusia memiliki relevansi yang sama dalam regulasi selera makan," tambah Morris.

Namun jika paparan asap rokok mulai berkurang, selera makan akan kembali meningkat, dalam sebuah pernyataan yang dimuat di American Journal of Respiratory Critical Care Medicine.

Professor Morris, yang berbasis di Universitas NSW, mengatakan saat ini kebanyakan perokok dihadapkan pada sulitnya menghilangkan kebiasaan merokok. Sehingga otomastis kinerja NPY untuk meningkatkan selera makan masih belum bisa kembali normal.

Pharmacologist Gary Anderson, rekan Morris dari Universitas Melbourne, mengatakan penelitian ini ditujukan pada pengembangan obat yang bisa membantu perokok berhenti merokok, dengan memblok tingkat NPY-nya. Meskipun hal ini masih harus dilakukan beberapa tahun kedepan.

"Otak adalah organ yang rumit untuk menemukan sasaran obat yang tepat. Kita tidak bisa sembarangan membuat obat yang berhubungan dengan kinerja obat," tambah Morris.
   
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia