Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
IPTEK
lingkungan
keluarga
kesehatan
nusantara
tips
figur
   
 
 
 
NUSANTARA
 
? Pecinan Glodok, Pesona Kota Tua di Tengah Gemerlap Metropolitan Jakarta
? Kawah Ijen, Kawah Eksotis Berair Hijau Kebiruan
? Tanah Toraja, Andalan Wisata Sulawesi Selatan
 
 


   
  26 Desember 2004
Memilih Minuman dalam Kemasan
Jakarta-RRI-Online,
Tingkat konsumsi produk makanan dan minuman kemasan diperkirakan akan terus meningkat seiring berubahnya perilaku sebagian masyarakat yang ingin kemudahan dan mencari yang serba praktis. Beragam produk dalam kemasan, mulai dari sari buah, minuman ringan, dan kebutuhan dapur seperti santan, memberikan jawaban atas perubahan tersebut. Namun, sangat penting bagi konsumen untuk teliti memilih produk yang aman bagi kesehatan terlebih, pada umumnya produk konsumsi dalam kemasan tidak tahan lama dan mengandung bahan pengawet.

Bagaimana memilih minuman dalam kemasan karton atau alumunium foil yang aman? Berikut saran dari Hari Yanto Tekno Yuwono, Account Manager PT Tetra Pak Indonesia, sebuah perusahaan teknologi pengemasan minuman.


1. Pastikan tanggal kadaluwarsanya.

Kedaluwarsa atau daya tahan produk konsumsi dalam kemasan merupakan gambaran lamanya produk makanan maupun minuman dapat disimpan sebelum kualitasnya menurun hingga di bawah batas yang layak dikonsumsi.



2. Perhatikan bentuk fisik kemasan.

Kemasan yang baik, selain kuat, juga tidak bocor atau cacat. Kemasan yang penyok tidak sepenuhnya mengindikasikan produk tersebut rusak. Namun, sebaiknya pilih yang tidak cacat.



3. Hindari produk yang kemasannya kembung atau menggelembung.

Kondisi ini merupakan gambaran produk tersebut telah mengalami kebocoran dan terkontaminasi udara luar yang memungkinkan bakteri patogen berkembang.



4. Pilihlah produk yang tidak mengandung bahan pengawet dan pewarna.

Hal ini terkesan aneh, namun jika Anda cermat, pilihan itu kini telah banyak tersedia.
Produk dalam kemasan seperti jus buah, jus atau minuman lain yang bebas pengawet dan pewarna dapat dimungkinkan karena ditemukannya teknologi pengemasan aspetik. Keunggulan teknologi yang mampu mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam kemasan ini memungkinkan kandungan nutrisi tetap terjaga, rasa, warna, dan tekstur tidak berubah, lebih tahan lama, dan dapat disimpan dalam suhu ruang (tanpa bantuan alat pendingin).

Sejauh ini tidak ada teknologi kemasan yang mampu menjamin sebuah produk bebas bakteri atau steril 100 persen. Namun, pemilihan dan pemahaman yang cermat sebelum mengonsumsi minuman dalam kemasan akan mengurangi risiko keracunan atau gangguan kesehatan.

Hindari produk yang rasanya aneh atau menimbulkan bau tidak sedap. Meski kemasan dari luarnya masih baik atau belum kedaluwarsa, bisa jadi telah terjadi kontaminasi atau pencemaran bakteri patogen (pembusuk).

Sumber: Senior /rtw
   
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia