Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
IPTEK
lingkungan
keluarga
kesehatan
nusantara
tips
figur
   
 
 
 
NUSANTARA
 
? Pecinan Glodok, Pesona Kota Tua di Tengah Gemerlap Metropolitan Jakarta
? Kawah Ijen, Kawah Eksotis Berair Hijau Kebiruan
? Tanah Toraja, Andalan Wisata Sulawesi Selatan
 
 


   
  08 November 2004
SOLUSI MENGAKHIRI PERTENGKARAN ANAK
Jakarta-RRI-Online,
Sebuah survei terhadap ibu-ibu menemukan, pertengkaran anak adalah sumber utama penyebab stres. Menghentikan pertengkaran merupakan pekerjaan yang paling menjengkelkan. Kabar baiknya adalah, Anda bisa mengakhiri pertengkaran anak dengan cara yang mudah seperti langkah-langkah berikut.


1. TERAPKAN ATURAN TAK ADA YANG SALAH

Jika anaka Anda bertengkar atau berkelahi, suruh semua pergi ke kamar masing-masing, tanpa peduli siapa pun yang memulai pertengkaran atau perkelahian itu, saran Stacy DeBroff, dalam bukunya The Mom Book. Cara ini membuat anak-anak Anda berpikir dua kali sebelum memulai pertengkaran. Selain itu, mereka juga tak bisa menggunakan alasan, "Dia yang mulai, bukan saya." Karena siapapun yang mulai itu tidak penting.


2. BUAT UNDIAN

Anak Anda berkelahi atau mempertengkarkan soal giliran? Jangan menimbang atau mengadili siapa yang benar. Lebih baik lakukan pengundian. Misalnya dengan menulis nama anak-anak Anda. Gulung dan suruh cabut undian itu. Setiap anak Anda bertengkar soal giliran, suruh cabut undian karena yang memutuskan bukan Anda sehingga anak tak bisa memprotes.


3. SURUH ANAK YANG MEMBAGI SENDIRI

Agar anak tidak saling memprotes, bahwa saudaranya mendapat potongan kue yang lebih besar atau es krim lebih banyak, suruh anak Anda memilih di antara mereka, siapa yang akan membagi. Misalnya menyedok es krim atau memotong kue. Lalu biarkan masing-masing anak menentukan besar kue yang mereka inginkan. Dengan cara ini, mereka tak bisa mengeluh atau memprotes, pembagian itu tidak adil.

(rtw)
   
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia