Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
IPTEK
lingkungan
keluarga
kesehatan
nusantara
tips
figur
   
 
 
 
NUSANTARA
 
? Pecinan Glodok, Pesona Kota Tua di Tengah Gemerlap Metropolitan Jakarta
? Kawah Ijen, Kawah Eksotis Berair Hijau Kebiruan
? Tanah Toraja, Andalan Wisata Sulawesi Selatan
 
 


   
  13 September 2004
PENGARUH ELEKTROSMOG BAGI MANUSIA
Jakarta-RRI-Online,
Elektrosmog adalah medan listrik atau medan magnet akibat beroberasinya peralatan elektronik. Semisal telepon, televisi, kompor listrik, radio, oven microwave, komputer, dan kulkas.

Sarana elektronik analog dan digital menimbulkan polarisasi yang mempengaruhi amplitudo harmonis. Akibatnya, sepanjang hari dan malam tubuh dipaksa untuk mengalami perubahan keseimbangan energi alami.

Dampak elektrosmog memang masih dipersengketakan. Namun cukup banyak bukti ilmiah menunjukan bahwa elektrosmog dapat mengganggu kesehatan. Paparan terus menerus bisa menimbulkan gangguan tidur, depresi, gangguan ritme jantung dan metabolisme hormonal hingga kanker. Ada bukti, gangguan tidur dan depresi diakibatkan pancaran gelombang medan, magnet dri gelombang listrik tegangan rendah telepon.

Kecelakaan di tempat kerja, terutama di industri, diduga akibat pengaruh elektrosmog. Gangguan keseimbangan metabolisme sering menyebabkan pekerja kehilangan konsentrasi.

Tahun 1970-an ahli bioenergi dari Amerika Serikat meneliti kasus kanker darah pada anak-anak di lintasan kabel listrik tegangan tinggi. Penelitian selama satu tahun menunjukan bukti bahwa elektrosmog dari jaringan listrik tegangan tinggi memicu timbulnya kanker.

Bagaimana elektrosmog mempengaruhi energi harmonis tubuh? Jaringan listrik di rumah adalah gelombang elektronik berfrekuensi getar 50 kali per detik. Getaran 50 Hertz membuat tubuh berfungsi bagaikan antena yang siap menangkap medan listrik dan membentuk potensial listrik tubuh. Tubuh kita berada dalam medan tegangan listrik.

Frekuensi rendah dari peralatan elektronik berfungsi mirip dengan fungsi bioelektrik tubuh manusia. Jadi, tidak mengherankan bila terbukti bahwa medan listrik sarana elektronik mempengaruhi metabolisme sel.

Produksi hormon melatonin pada malam hari jauh lebih tinggi daripada siang hari. Akibat pengaruh elektrosmog, produksinya diduga terhambat. Dampaknya kekurangan melatonin yang menyebabkan gangguan psikis, gangguan tidur, depresi, gangguan ritmik siang-malam dan kekebalan tubuh menurun. Gangguan produksi serotonin menyebabkan hilangnya konsentrasi dan kemampuan motorik.

Elektrosmog juga mempengaruhi potensi tegangan listrik dalam membran sel. Akibat terlalu tinggi atau rendahnya muatan listrik, fungsi membran sel juga bisa terganggu.

Untuk memperkecil paparan elektrosmog, usahakan sedikit mungkin mengurangi peralatan elektronik dan jaringan kabel di kamar tidur. Agar ritme tidur tidak terganggu, pilih kabel tiga saluran, dimana satu saluran dihubungkan ke bumi (grounding). Selain itu, pilih peralatan elektronik yang memenuhi standar norma emisi minimal.

(dr.Audrey Luize/rtw)
   
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia