Audio Streaming
RRI Bandung
Audio Streaming`
RRI Semarang
Audio Streaming
RRI Yogyakarta
Audio Streaming
RRI Surabaya
Audio Streaming
RRI Denpasar
Audio Streaming
RRI Medan
Audio Streaming
RRI Palembang
Mail
|
Chat
|
Forum
Home
|
Hiburan
|
Musik
|
Pendidikan
Update
info musik
lirik & lagu
album baru
pendatang baru
top 10
resensi
agenda musik
sosok
RESENSI ALBUM
Maraknya band baru di blantika musik Indonesia belum tentu membuat kemajuan. Tapi Drive menawarkan sesuatu yang berbeda. 'Esok Lebih Baik' jadi perkenalan mereka.
Dari judulnya saja 'Don't Make Me Sad' terlihat, di album keduanya ini Letto tak ingin bersedih. Sedikit lagu mellow, dengan fariasi suara baru di musiknya, Letto mencoba garang.
RRI-Online,
Album
:
Truth, Cry And Lie
Penyayi
:
LETTO
Product
:
lagu lain
:
Side #1 1. Truth, Cry And Lie 2. Sampai Nanti, Sampai Nanti 3. Sandaran Hati 4. Sebenarnya Cinta 5. U & I Side #2 1. Tak Bisa Biasa 2. Insensitive 3. No One Talk About Love Tonite 4. Ruang Rindu 5. I'll Find A Way - album version
Release
:
15 Februari 2006
Maklum saja, tahun itu adalah eranya Peterpan yang kebetulan satu label dengan band asal Jogjakarta ini. Lagian siapa yang aware dengan single LETTO Ill Find Away. Meski sempat mencuri dengar, tapi lagu tersebut tak benar-benar menganggu.
Tapi mungkin kini, kita harus mengubah sinisme itu. LETTO akhirnya tetap merilis album utuh yang herannya, sebenarnya lebih bagus dibanding band-band yang sekarang sedang digandrungi. Sayangnya juga, LETTO sendiri ternyata tak jual diri sebelumnya. Nggak kaget, kalau musisi-musisi Jogja sendiri kebingungan ketika ada band dari daerahnya yang [lagi-lagi] merilis album nasional.
Album perdananya seperti sok-sokan lantaran menggunakan judul berbahasa Inggris Truth, Cry and Lie. Sesuatu yang sebenarnya makin biasa di dunia musik Indonesia. Tak cuma itu, separuh lagu dari 10 lagu yang ada, berbahasa Inggris. Hasilnya?
Sebenarnya LETTO termasuk mengejutkan secara materi. Single pertamanya Sampai Nanti, Sampai Mati ternyata bisa menggoda penikmat musik, meski masih ditengah dominasi pop manis lainnya. Lagu ini simpel, judulnya sedikit nakal. Tempo lagunya medium dengan karakter pop yang jelas. Hanya tampaknya pengaruh brit-pop dominan. Lagu ini mengingatkan penulis pada lagu-lagu milik grup Starsailor. Sebenarnya, lagu ini tak lazim. Ada nada-nada pentatonis yang cukup unik. Sebenanrya kalau dikulik lagi, akan lebih menarik. Tapi tampaknya LETTO tak mau terjebak pada pop-etnisitas.
Noe [vokal/kibor], Patub [gitar], Arian [bass], dan Dedi [drum] tampaknya cukup jeli mengemas konsep musiknya. Suara Noe sengau dengan karakter mellow yang cukup kuat. Secara sembarangan penulis mendengar karakter Keane Band, Tom Chaplin. Berlebihan? Mungkin saja, tapi karakter itulah yang menjadi kekuatan lagu-lagu LETTO. Coba simak track pembuka Truth, Cry, and Lie. Liriknya sebenarnya psychedelic. Tapi kita akan terkecoh dengan tarikan vokal Noe yang melankolik itu.
Kelebihan lainnya, Noe punya lafal Inggris yang cukup bagus. Meski sering mengaku anak desa ternyata Noe cukup lama ngendon di Kanada. Anak Emha Ainun Nadjib ini punya kelabihan vokal yang apik. Single yang tampaknya bakal mengharubiru adalah Sandaran Hati. Bakal single ke-2 ini punya intro yang langsung membuka warna vokal Noe. Masih tetap dengan tempo medium, lagu ini cocok dengan kuping Indonesia.
Sayangnya, semua kelebihan itu tidak langsung ditingkahi dengan sound yang apik. Kekurangan album ini adalah sound yang terlalu sederhana. Seandainya bisa lebih megah, kamu bisa tertipu mengira LETTO band britpop dari negeri seberang. Kelemahan lain yang perlu segera dibenahi, LETTO harus berani bermain-main dengan lirik yang sedikit nakal. 10 lagu nyaris seragam. Entah, kalau mereka memang memposisikan diri sebagai band pengharubiru saja. Kalau itu pilihan mereka, sayang sekali. Band ini punya potensi lebih.
Powered by
Mail
|
Chat
|
Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia